Sabtu, Maret 14, 2009

Menimbang Kebaikan dan Keikhlasan

Saat melakukan kegiatan kemanusiaan, bahkan dalam beribadah kepada Allah SWT, kita sering menghitung perbuatan yang dilakukan, apakah sebanding dengan balasan yang akan kita terima. Rupanya kita khususnya saya, telah terjebak dengan fenomena hidupyangmengajari penghitungan perolehan manfaat dalam setiap usaha kita, apapun itu bentuknya.
Rasulullah SAW bersabda, " setiap sendi dari manusia harus bersedekah setiap hari. Berlaku adil diantara dua orang adalah sedekah. Menolong orang mengangkat barang ke atas kendaraannya adalah sedekah. Kata-kata yang baik adalah sedekah. Setiap langkah menuju shalat adalah sedekah. Dan, membuang duri dari jalan adalah sedekah. Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim. Pesan utama dalam hadis tersebut bahwa setiap perbuatan mengandung dua unsur yang penting diperhatikan. Yang pertama adalah nilai Qimah atau yang bisa dirasakan secara langsung. Nilai yang kedua tujuan atau Ghayah atau perbuatan yang akan mempunyai nilai disisi Allah SWT. Amal perbuatan akan diterima Allah SWT jika ditujukan semata-semata mencari keridhaan Allah SWT. Inilah yang diterapkan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Membaca Artikel dari kolom Hikmah Republika diatas, sungguh sangat menyentil hati saya. Jujur saja...beberapa hari terakhir saya agak terusik dengan pemikiran tentang balasan yang saya terima dari perbuatan saya. Akibatnya saya jadi bertanya "apakah dengan memikirkan balasan apa yang akan saya terima, saya termasuk orang-orang yang ikhlas ?. Akhirnya saya mengambil kesimpulan bahwa dalam setiap melakukan perbuatan, saya tidak boleh memikirkan balasan apa yang akan saya terima nanti..karena menurut saya, itu akan mengurangi kadar keikhlasan saya ..Saya yakin Allah akan memberi balasanya, walaupun orang lain tidak..
Artinya terus saja berbuat kebaikan kepada siapapun dengan ikhlas, tanpa memperdulikan apakah orang itu akan membalas kebaikan kita atau tidak..sebab kita harus yakin Allah akan membalasnya entah didunia ataupun diakhirat. Ikhlas berarti berikan yang terbaik, dengan cara yeng terbaik, dan dengan hati yang terbaik pula...Insya Allah kita akan lebih mudah menghadapi kehidupan ini.
Jika kita masih menghitung kebaikan perbuatan dengan timbangan hawa nafsu, niscaya akanlah sia-sia. Sebab Allah SWT tidak akan menurunkan pertolongan dan nikmatNya yang meliputi langit bumi beserta isinya. Wallahu A'lam Bishowab. ( Republika )

0 komentar:

Posting Komentar