Sabtu, Maret 21, 2009

Datang dan Pergi...

Tiba-tiba datang...tiba-tiba pergi...
Easy come...easy go...
Mungkin kata-kata itulah yang tepat untuk menggambarkan orang-orang yang ada disekitar saya..mereka datang dan pergi...
Kalo mereka ga ada kontribusi dalam hidup saya sih, itu ga masalah...
tapi nyatanya yang datang dan pergi itu kebanyakan orang-orang yang mempunyai kontribusi dalam hidup hidup saya..
Ada yang datang menawarkan pertemanan yang indah, kemudian pergi meninggalkan kebahagiaan yang hanya bisa dikenang.....
Tapi ada juga yang datang kemudian pergi tapi meninggalkan duka..
Seperti hari ini..
Tiba-tiba datang..Crita-crita..ketawa-ketawa trus pergi, dan ga tau kapan lagi bisa ketemu..
Mungkin seperti itulah siklus kehidupan manusia..
Ada senang..ada sedih..
ada hidup...ada mati..
Ada duka..ada lara ( walah...)
Tetapi tetap...hanya kenangan indah yang akan saya simpan..sebagai spirit untuk melanjutkan hidup..
*buat abang-abangku..makasih dah datang dikehidupan rufi...kapan ya bisa ketemu lagi...

Kamis, Maret 19, 2009

Sedih Lagi....

Sepertinya saya kena batunya...Soalnya baru kemarin saya entri tulisan tentang Cerdas mengolah emosi, eee...hari ini saya langsung praktek...HEHE.
Ternyata memang ga mudah mengolah emosi. Tiba-tiba ada aja yang membuat kita terpancing emosi, pinginnya sih marah, tapi pas dikantor..akhirnya cuman bisa nangis. Nangis pun ga bisa keras-keras, soalnya kalo nangisnya keras-keras nanti jadi pamer kesedihan.
Capek juga sih, lagi-lagi sedih...lagi-lagi sedih.dan masalahnya itu-ituuuuuuuuuuuuuuuu aja...Huh...semoga kesedihan ini bisa segera berlalu.
Sebenarnya mau dibuat sedih ato ga itu tergantung kita, tapi kadang ada hal-hal yang terlalu sensitif, yang akhirnya mudah memancing emosi kita..
Sama seperti kebahagiaan, bahwa kebahagiaan kita itu ya tergantung kita sendiri bukan tergantung pada orang lain..
Yang bikin males kalo ada orang-orang yang ga penting itu rese'seenaknya aja mengobrak-abrik kebahagiaan kita. Jadi pinter-pinternya kita untuk tetap mempertahankan benteng kebahagiaan kita..Semangat!!!!!!

Rabu, Maret 18, 2009

Cerdas Mengolah Emosi

Emosi senantiasa berubah-ubah dalam tendensi tertentu pada diri manusia. Dan emosi yang berubah mempunyai posisi penting dalam kehidupan manusia, khususnya pengambilan keputusan saat pencapaian suatu tujuan hidup.Tak jarang manusia hanya mengandalkan emosi semata sebagai dasar pengambilan keputusan arah hidupnya. Karena itu, emosi memegang peranan amat penting dalam menentukan sukses tidaknya kehidupan manusia itu sendiri.
Sedangkan Kunci meraih kesuksesan tak lain dengan mengatur dan mengendalikan emosi. Hal ini karena emosi terkadang membuncah dan menurun. Rasulullah SAW bersabda, ''Bukanlah yang dikatakan orang kuat adalah orang yang kuat bergulat, tapi sesungguhnya orang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan nafsunya di kala marah.'' (HR Bukhari Muslim).
Dalam Islam, pengendalian diri terhadap emosi dapat disebut dengan sabar. Allah SWT senantiasa memberi solusi kepada kita agar dalam menghadapi cobaan dan masalah, haruslah mengedepankan kesabaran.
Sementara itu Alla SWT bersabda dalam surat Al-Baqoarah ayat 45, ''Minta tolonglah kamu (dalam jihad akbar ini) dengan melakukan shalat dan sabar, sesungguhnya itu berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. Orang yang senantiasa sabar adalah yang cerdas mampu mengatur emosinya menghadapi berbagai permasalahan hidup, dan selalu berusaha dengan teguh mengejar apa yang menjadi cita-citanya. Allah SWT akan menyayangi setiap hamba-Nya yang menghadapi kehidupan dengan penuh sabar dan tabah. Allah SWT pun berjanji akan melimpahkan pahala di dunia maupun akhirat. ''Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.'' (QS Azzumar [39]: 10).
Selain mendapatkan pahala berlipat, orang yang sabar mengendalikan emosi, juga akan mendapatkan rahmat dan petunjuk dari Allah SWT. ''Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.'' (QS Albaqarah [2]: 157). Dalam memecahkan masalah, jangan mengandalkan emosi yang meletup-letup dan terburu-buru. Kita hendaknya dapat mengatur emosi dengan cerdas, sehingga tidak berbuah penyesalan dan kekecewaan.
Orang yang cerdas secara emosi adalah yang sabar dan tabah menghadapi cobaan. Sabar bukan berarti pasrah pada keadaan. Sabar dalam mengendalikan emosi merupakan satu upaya menghadapi masalah dengan jalan berpikir secara lebih rasional, yang tak hanya mengandalkan emosional semata.
Tulisan diatas saya ambil dari hikmahnya Republika..sekedar untuk mengingatkan saya bahwa sabar merupakan salah satu penolong kita dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup. tulisan diatas juga menjelaskan bagaimana sebenarnya bersabar itu...bahwa ternyata berpasrah pada keadaan adalah bukan bersabar, tetapi mungkin bisa disebut pesimis. Mungkin seperti kata "maaf", mudah diucapkan tetapi super duper sulit dilakukan. Lantas bagaimana agar kita bisa memunculkan kesabaran ataupun memelihara kesabaran itu ? Ada yang bisa bantu Rufi ?hehe..
Sesungguhnya Allah bersama Orang-orang yang Sabar...

Sabtu, Maret 14, 2009

Menimbang Kebaikan dan Keikhlasan

Saat melakukan kegiatan kemanusiaan, bahkan dalam beribadah kepada Allah SWT, kita sering menghitung perbuatan yang dilakukan, apakah sebanding dengan balasan yang akan kita terima. Rupanya kita khususnya saya, telah terjebak dengan fenomena hidupyangmengajari penghitungan perolehan manfaat dalam setiap usaha kita, apapun itu bentuknya.
Rasulullah SAW bersabda, " setiap sendi dari manusia harus bersedekah setiap hari. Berlaku adil diantara dua orang adalah sedekah. Menolong orang mengangkat barang ke atas kendaraannya adalah sedekah. Kata-kata yang baik adalah sedekah. Setiap langkah menuju shalat adalah sedekah. Dan, membuang duri dari jalan adalah sedekah. Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim. Pesan utama dalam hadis tersebut bahwa setiap perbuatan mengandung dua unsur yang penting diperhatikan. Yang pertama adalah nilai Qimah atau yang bisa dirasakan secara langsung. Nilai yang kedua tujuan atau Ghayah atau perbuatan yang akan mempunyai nilai disisi Allah SWT. Amal perbuatan akan diterima Allah SWT jika ditujukan semata-semata mencari keridhaan Allah SWT. Inilah yang diterapkan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Membaca Artikel dari kolom Hikmah Republika diatas, sungguh sangat menyentil hati saya. Jujur saja...beberapa hari terakhir saya agak terusik dengan pemikiran tentang balasan yang saya terima dari perbuatan saya. Akibatnya saya jadi bertanya "apakah dengan memikirkan balasan apa yang akan saya terima, saya termasuk orang-orang yang ikhlas ?. Akhirnya saya mengambil kesimpulan bahwa dalam setiap melakukan perbuatan, saya tidak boleh memikirkan balasan apa yang akan saya terima nanti..karena menurut saya, itu akan mengurangi kadar keikhlasan saya ..Saya yakin Allah akan memberi balasanya, walaupun orang lain tidak..
Artinya terus saja berbuat kebaikan kepada siapapun dengan ikhlas, tanpa memperdulikan apakah orang itu akan membalas kebaikan kita atau tidak..sebab kita harus yakin Allah akan membalasnya entah didunia ataupun diakhirat. Ikhlas berarti berikan yang terbaik, dengan cara yeng terbaik, dan dengan hati yang terbaik pula...Insya Allah kita akan lebih mudah menghadapi kehidupan ini.
Jika kita masih menghitung kebaikan perbuatan dengan timbangan hawa nafsu, niscaya akanlah sia-sia. Sebab Allah SWT tidak akan menurunkan pertolongan dan nikmatNya yang meliputi langit bumi beserta isinya. Wallahu A'lam Bishowab. ( Republika )

Jumat, Maret 13, 2009

Akhirnya..

Yah..Akhirnya..Alhamdulillah..jadi juga blognya.
Sebenarnya sudah lama pingin buat blog tapi baru kesampaian sekarang. Tapi ya gini nih kalo buat blognya sejadinya, alias ga ada nilai artistiknya hhh, tapi yang penting bisa buat aktualisasi diri. ya semoga aja banyak manfaatnya daripada mudharatnya.
Amin.